24 Februari 2013

Kisah Pembulatan Bilangan Desimal

Beberapa bulan yang lalu, ketika saya dan teman-teman guru harus membuat nilai mapel untuk rapor semester ganjil 2012/2013, kami menemukan permasalahan dengan nilai akhir. Nilai akhir disusun dengan komposisi 50 % Nilai Indikator, 20 % Nilai UUB Mid Smt dan 30 % Nilai UUB Semester. Dengan komposisi seperti itu, diperoleh nilai akhir berupa bilangan desimal dengan beberapa angka di belakang tanda koma. Oleh karena itu kami harus melakukan pembulatan. Namun pembulatan angka justru menimbulkan permasalahan ketika harus memberikan predikat atas perolehan nilai tersebut.

Seperti apa permasalahannya?

Sebagaimana kita ketahui, dalam kurikulum KTSP pencapaian target pembelajaran siswa ditunjukkan dengan skor (baca: nilai). Siswa dianggap telah mencapai target apabila nilainya telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM). Sebagai contoh, nilai KKM mapel matematika kelas X SMK adalah 70. Ia dianggap tuntas ketika nilai mapel matematikanya 70 atau lebih.

Lha terus, masalahnya dimana?

Penghitungan nilai akhir dengan menggunakan Excel tidak masalah ketika kita langsung meng-input nilai dengan bilangan bulat. Padahal, nilai akhir yang kita peroleh hasilnya berupa bilangan desimal. Biasanya, pembulatan dilakukan dengan melakukan format number saja, yaitu memilih 0 tempat desimal pada Format Cells-Number-Number. Setelah diformat seperti, itu nilai akhir yang tadinya berupa bilangan desimal berubah (tampilannya) menjadi bilangan bulat. Namun pada hakikatnya bilangan tersebut adalah bilangan yang menyembunyikan jatidirinya.

Contohnya begini: Jika si A memperoleh nilai 69,999 maka tampilan yang muncul adalah 70. Sedangkan si B yang nilainya 70,123 nilainya yang muncul juga 70.
Ketika kita membuat kriteria tuntas dengan menggunakan rumus =IF(nilai>=70;"tuntas";"belum") apa yang terjadi?

Si A belum tuntas karena nilai aslinya 69,999
Si B tuntas karena nilai aslinya 70,123

Kalau begitu, penghitungan tersebut menghasilkan Bilangan Hipokrit alias Bilangan Munafik..!!

Lalu apa yang mesti dilakukan? Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong keinginan luhur mencerdaskan kehidupan bangsa, akhirnya saya menemukan solusinya. Berikut simulasi yang saya buat..silahkan disimak

Pertama, siapkan data berupa nama siswa dan nilai yang akan diproses. Hitung sekalian rata-rata (rerata) nilainya.
Gambar 01-Siapkan data yang hendak diolah

Kedua, sorot kolom rerata, klik kanan lalu klik Format Cells
Gambar 02-Klik Format Cells


Lalu klik Tab Number, pilih 0 pada decimal place
Gambar 03-Menentukan tempat desimal
Nah pembulatan berdasarkan format number telah berhasil
Gambar 04-Hasil pembulatan

Ketiga, sekarang kita buat predikatnya. Siswa yang nilainya 85 ke atas mendapat predikat KEREN. Namun apa yang terjadi dengan nilai Giant? nilainya 85 tapi predikatnya biasa saja.

Gambar 05-Hasil tidak sesuai yang diharapkan
Sekarang, terserah bagaimana caranya kembalikan rerata menjadi bilangan desimal seperti semula.
Gambar 06-Kembalikan rerata dengan format angka seperti semula

Kita buat kolom baru setelah rerata, caranya klik sel "Predikat" lalu klik kanan, pilih Insert, muncul kotak dialog pilih Entire Coloumn
Gambar 07-Menambahkan kolom

Nah kolom berhasil ditambahkan..Sekalian hapus predikat "keren" dan "biasa"
Gambar 08-Kolom berhasil ditambahkan

Sekarang lakukan pembulatan dengan formula =ROUND(bilangan; digit dibelakang koma).. perhatikan gambar
Gambar 09-Pembulatan dengan fungsi =ROUND

Kalau sudah, buat predikat seperti langkah sebelumnya
Gambar 10-Pemberian predikat telah diperbaiki


Bagi para pembaca yang ingin membulatkan hingga 1 tempat desimal, cukup mengganti 0 dengan 1.

Pembulatan kebawah
Pembulatan kebawah itu semisal 70,1; 70,2; 70,9 ingin dijadikan 70. Caranya cukup mengganti ROUND dengan ROUNDDOWN

Pembulatan keatas
Pembulatan keatas itu semisal 70,1; 70,2; 70,9 ingin dijadikan 80. Caranya cukup mengganti ROUND dengan ROUNDUP

Demikian tulisan ini saya sampaikan, semoga bermanfaat :)

6 komentar:

  1. InsyaAllah bermanfaat, terus post dan ramaikan Blog Anda :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih saudaraku..Insya Allah selama hayat masih dikandung badan tulisan tetep eksis :)

      Hapus
  2. mau tanya, saya memasukan angka 1.445 dan menggunakan fungsi round. tapi mengapa ketika saya membulatkan menjadi bilangan dengan 1 angka di belakang koma, hasilnya jadi 1.4 bukan 1.5
    terima kasih atas jawabannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau mau dibulatkan 1 tempat desimal, maka acuannya angka kedua dibelakang koma. Misal 1,445..Nah angka pertama di belakang koma akan dibulatkan dengan melihat angka setelahnya, yaitu 4..nah angka 4 ini tidak menjadi 5 karena nilainya <5..begitu mas :D

      kalau 1,445 dibulatkan sampai 2 tempat desimal hasilnya baru 1,45

      Hapus
  3. Hebat. Dan. Bagus. Bro. Dan. Hebat bro

    BalasHapus

Bagaimana tanggapan Anda tentang artikel ini? yuk tulis di kolom komentar