21 September 2012

Pecah-belah dan Jajahlah...!

Hizbul Wathan SMK Muhammadiyah 1 Moyudan
Hari Jumat adalah hari yang (bisa dibilang) cukup melelahkan. Pagi-siang harus mengajar, sore melatih Hizbul Wathan (HW), dan malamnya ikut pengajian rutin di PWM. Itulah rutinitas yang harus saya jalani selama semester gasal 2012/2013. Begitu juga dengan aktivitas hari ini, setelah mengajar "ilmu pasti" yang bernama matematika dilanjutkan dengan "bermain-main" bersama kader-kader bangsa yang dididik melalui pandu HW.
Agenda latihan sore ini adalah baris-berbaris, saya kebagian kelas XB TKR dengan jumlah siswa sekitar 35 dan laki-laki semua). Alhamdulillah, tidak terlalu sulit bagi saya untuk melatih baris-berbaris karena saya dulu pernah bergabung dengan Pasukan Puspanegara (Pasukan Inti SMAN 5 Yogya). Meskipun awalnya cukup sulit mengkondisikan mereka karena hampir semua siswa (9 kelas) ditempatkan di halaman sekolah. Selain lelah, fokus mereka juga terpecah karena ramainya kondisi di lapangan. Akhirnya saya membagi mereka menjadi 2 kelompok dan saya bentuk letter L. Sehingga materi lebih mudah disampaikan karena mereka lebih dekat jaraknya dengan posisi saya berdiri.

Ternyata, strategi itu hanya bertahan beberapa saat. Suasana yang ribut membuat mereka susah menangkap materi yang saya berikan. Saya panggil seorang pelatih, lalu saya pasrahkan satu kelompok untuk ditanganinya. Sedangkan kelompok lainnya langsung saya tangani di tempat yang teduh. Kondisi terakhir inilah yang menurut kami (saya dan mereka) lebih nyaman dan kegiatan latihan bisa terlaksana dengan optimal.

Selesai latihan, saya pulang dan tiduran di kamar sambil berpikir tentang aktivitas yang baru saja saya jalani. Kejadian sore tadi, saya pikir menjadi hal terpenting untuk dijadikan pembelajaran. Sehebat apapun seseorang, ketika dia harus menyelesaikan banyak masalah, dia tidak akan bisa menyelesaikan dengan hasil optimal tanpa memecah permasalahan tersebut secara proporsional. Kalau dirinci, kunci menyelesaikan beban atau masalah yang harus kita selesaikan adalah sebagai berikut

1. Bagilah beban atau masalah tersebut dalam beberapa bagian sesuai kebijakan kita
2. Prioritaskan mana yang harus segera diselesaikan
3. Ciptakan atau cari kondisi yang nyaman
4. Mintalah bantuan dari teman-teman terdekat atau orang sekeliling  yang kita anggap mampu membantu

Fakta di atas juga mengantarkan saya pada kesimpulan tentang "kesuksesan" Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. Untuk menguasai nusantara yang sangat luas dengan beranekaragam kondisi sosial-budayanya, mereka mempunyai kata kunci yang cukup sederhana (tapi mengena), yakni Devide et impera. Kalau diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia artinya Pecah belah dan jajahlah.. Jadi kita pun harus "menjajah" masalah yang kita hadapi, supaya kita mamapu menyelesaikan dengan hasil optimal..

Semoga bermanfaat :)

4 komentar:

Bagaimana tanggapan Anda tentang artikel ini? yuk tulis di kolom komentar